Rabu, 01 Februari 2012

AKHLAK ISLAM


1.pengertian akhlak dan ilmu islam
1.1 pengertian akhlak
            Akhlak secara etimoligi mengandung arti yaitu adat ,kebiasaan,tabi’at,perangai dan agama.sedangkan bentuk jamaknya akhlak adalah khuluk,berasal dari kata khalaqa(menciptakan).kemudian serumpun dengan kata khaliq(pencipta)mahlukq(yang diciptakan) dan khalq(penciptaan).Sedangkan secara istilah adalah sifat yang mantap di dalam diri yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau buruk, bagus atau jelek. Oleh karenanya, apabila amal dan pikiran seseorang sholeh (baik) maka sholeh pula diri dan akhlaknya, dan sebaliknya apabila amal dan pikirannya rusak maka rusak pula dirinya akhlaknya
Adapun Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam, karena Allah SWT memuji Nabi s.a.w karena akhlaknya yang hasan. Allah berfirman : (wainnaka la'alaa khuluqin 'adzim)(Alqolam: 4).

Secara substansi defenisi akhlaq tersebut saling melengkapi, sebagai berikut:
  • Pertama, perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah   menjadi kepribadiannya. 
  • Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. 
  • Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
  • Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara.
  • Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang lain.
2.pengertian ilmu akhlak
Ahlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,menerapkan apa yang sepatutnya diperbuat sebagian orang kepada orang lainya dalam pergaulan,menjelaskan tujuan yang sepatutnya dituju oleh manusia dan menunjukan jalan apa yang selayaknya di perbuat.
3.Asal-usul Istilah
a.    Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani; ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika dalam arti yang khusus mencakup empat hal sebagai berikut;

  • Pertama, dilihat dari segi obyek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
  • Kedua, dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.
  • Ketiga, dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan itu dinilai baik atau buruk.
  • Keempat, dilihat dari segi sifatnya etika bersifat relatif yang dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
b.    Moral
Moral berasal dari bahasa Latin; mores, yang berarti kebiasaan. Dalam makna istiah adalah suatu yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Pengertian moral yang lain adalah;
  1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk;
  2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah;
  3. Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik
c.     susila
Susila berasal dari bahasa Sansakerta, su dan sila. Su; baik dan bagus, sedangkan sila; dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Dengan demikian, susila mengacu pada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan masyarakat hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

4. Hubungan Etika, Moral dan Susila Dengan Ahklak
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa etika, moral dan susila berasal dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yaitu ketentuan yang berdasarkan petunjuk al-Qur’an dan hadits. Dengan kata lain etika, moral dan susila berasa dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

5. Hubungan ilmu ahklak dengan ilmu lainya
Menurut Harun Nasution, hubungan di antaranya keduanya adalah terletak pada kesamaan kajian terhadap nilai yang menekankan pada kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan, rasa sosial, keadilan, tolong menolong, murah hati, suka memberi maaf, sabar, baik sangka, berkata benar, pemurah, keramahan bersih hati, berani, kesucian, hemat, menepati janji, disiplin, mencintai ilmu dan berpikiran lurus.

6. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Akhlak
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak adalah intinya perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk. Ahmad Amin menyatakan: “Bahwa obyek ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk”. Muhammad Ghazali menyebutkan bahwa kawasan pembahasan ilmu akhlak adalh seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu ataupun kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar